Nama lengkapnya adalah Ja'far bin Abu Thalib bin Abdul Muthalib bin Hasyim. Ia memiliki gelar Abu Al-Masakin yang artinya bapak orang-orang miskin karena ia senang berdialog dengan mereka. Juga gelar Dzu Al-Janahain yang berarti pemilik dua sayap serta Ja'far Ath-Thayyar yang artinya orang yang dapat terbang.
Ia ikut hijrah ke Habsyi dan kemampuan berdiplomasinya ia gunakan untuk menangkal hasutan kaum musyrikin kepada Raja Habsyi yang bernama Negus.
Suatu saat, Rasulullah saw diberi tahu oleh Malaikat Jibril bahwa kelak ketika Ja'far berperang dan syahid, Allah telah menyediakan baginya dua sayap hijau yang terbungkus dengan intan dan yaqut untuknya di surga. Dia terbang dengan kedua sayapnya bersama malaikat.
Rasulullah saw bahagia mengetahuinya. Beliau pun bertanya kepada Ja'far, "Wahai Ja'far, putra Abu Thalib. Amalan apa yang kaulakukan sehingga Allah memuliakanmu?"
Ja'far menjawab, "Wahai Rasulullah. Aku tidak tahu pasti amalan apa yang telah aku kerjakan. Hanya saja ketika aku kafir dan setelah masuk Islam sampai saat ini, aku senantiasa menghindari diri dari berkata bohong, berzina, dan mabuk-mabukkan."
Rasulullah saw bertanya kembali, "Memang ketiga perkara itu diharamkan oleh Islam. Lalu, bagaimana engkau menahan diri dari ketiga sifat itu ketika kafir? Bukankah tidak ada larangan untuk itu?"
Ja'far menjelaskan, "Aku berpendapat bahwa orang yang berbohong dalam ucapannya akan selalu dicurigai oleh orang lain. Dan apabila kebohongannya diketahui oleh orang, tentu akan malu sekali. Oleh karena itulah, aku tidak mau berbohong.
Sedangkan, untuk perbuatan zina, aku tidak ingin ada orang lain yang berzina dengan istri atau anakku. Sungguh orang tersebut akan tercela dalam pandanganku. Karena itulah aku membenci perbuatan zina.
Lalu, aku menghindari mabuk-mabukkan karena aku ingin akalku terus berkembang dan melampaui pemikiran orang lain. Mabuk-mabukan akan menghilangkan akal sehingga ia akan mengeluarkan kata-kata tidak bermanfaat dan tertawa-tawa tanpa alasan. Karena itulah aku mencegah diriku dari minuman yang memabukkan,"
Malaikat Jibril datang dan berkata, "Ja'far berkata benar. Allah menjadikan dua sayap untuknya disebabkan karena menahan diri dari ketiga perkara tersebut sehingga pantas jika Ja'far dekat dengan Allah!"
Akhirnya, benarlah kisah itu ketika Ja'far syahid dalam Perang Muktah, Rasulullah saw memberitakan, "Aku masuk ke dalam surga dan aku lihat Ja'far terbang bersama para malaikat, sedangkan kedua sayapnya penuh dengan lumuran darah."
Kemudian Rasulullah saw mengatakan bahwa Allah SWT mengganti sayap tersebut dengan sayap yang baru sehingga ia dapat terbang dengan sayap itu ke surga. Karena itulah ia dijuluki Ja'far Ath-Thayyar.
0 komentar:
Posting Komentar